Sambil berpelukan bersandar di tempat tidur, kami baca buku itu halaman demi halaman, terutama yang berkaitan dengan hubungan Seks. Walau belum disentuh, kemaluanku sudah menggembung besar dan keras. Kedua bukit kembar dengan puncaknya yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Sehabis sampai diranjang suamiku sepertinya sudah menyerana bisa nunggu lagi untuk menjalankan tugasnya ini, ia lansung menggagas semua bajuku dan bajunya. Suamiku lansung menjilat-jilat miss V ku yang sudah biasa mulai bersimbah berlendir ini dan kita sesama baku menyervis mono sama beda. Namaku Rian, panggilannya Ian. Ngilu tapi nikmat rasanya. Ukurannya sekitar 18 cm rata-rata dan penis Izal lah yang paling besar, karena badannya yang sangat tegap dan agak sedikit berbidang.

Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Kubelai kakinya sejauh tanganku bisa menjangkau, perlahan naik ke paha. Setelah foreplay nya rampung suamiku membaringkanku dan merintis lebar ke-2 kakiku, walaupun masih meleng dan sekutil deg mumbang karna saya ni sedang perawan, oleh sebab itu aku pula biar dengan sosial bilang tentu suamiku untuk pelan-pelan saja, maklum belum pernah ML takut perih juga. Sayang aku tidak ingat lagi, seperti apa bentuk lubang tersebut. Tidak lama kemudian kaitan BH-nya berhasil dilepaskan oleh tanganku yang sudah cukup terlatih ini.
Aku tidak ingin buru-buru, aku ingin menikmati detik demi detik yang indah ini secara perlahan. Perlahan kutarik kemaluanku keluar, kutekan lagi, kutarik lagi, begitu terus berulang-ulang. Tubuh dia mulai menggelinjang, pinggulnya bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas dan ke bawah. Kupeluk dan kuciumi wajah dia yang basah oleh keringat, sambil berucap terima kasih. Kulihat ada air mata meleleh di sudut matanya. Perlahan-lahan kontol pun masuk ke dalam memek ku dan terasa banget kalu ada tongkat yang keras muat dalam lobang memek ku. Terasa amat bila suamiku memengang miss V ku, ia beserta lembut mengosok-gosok klitorisku yang membuat saya tidak dapat mengontrol vitalitas birahi yang mulai menajam ini. Nikmat sekali.
Kepalanya terangkat lalu terbanting kembali ke atas bantal menahan kenikmatan yang amat sangat. Kemudian kebiasaan saya yang lain dalam hal tidur ini adalah saya menanggalkan semua pakaian saya kecuali celana dalam saya, lalu saya menutupi tubuh saya hanya dengan selimut tebal. Begitu tersentuh, desahan nafasnya semakin keras, dan semakin memburu. Ciumannya semakin ganas, dan mulai menggigit lidahku yang masih berada dalam mulutnya. Walaupun sering melakukan oral, tapi belum pernah melihat apalagi memerhatikannya karena selalu kulakukan dengan mata tertutup.
Terlalu banyak memikirkan rasa sakit yang pernah didengarnya dari orang lain, sehingga otot-otot yang ada di sekitar pinggul dan juga miss V menjadi tegang dan terasa tidak nyaman saat adanya penetrasi dari suami. Malam Kedua. Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya. Malam itu kami tidur berpelukan dengan tubuh masih telanjang. Tubuh dia mulai menggelinjang, pinggulnya bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas dan ke bawah. Like Facebook. Suamiku tau bahwa aku juga sakit oleh karena itu dia pula biar dengan lagak mainnya.

- Setelah kami berdua mampu mengatasi keadaan, Izal mulai memeluk tubuh saya dan menggenjot penisnya keluar-masuk vagina saya.
- Dia meminta maaf, dan dengan tulus dan penuh kerelaan dia kumaafkan.
- Deru nafasnya kembali terdengar disertai rintihan panjang begitu lidahku mulai menguak kewanitaannya.
- Tanganku yang tadinya memeluk punggungnya, mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke payudaranya yang cukup besar.
- Sesudah aku goyang-goyang lumayan lelet, suamiku memintaku untuk hidup dan merungkuk di tilam, sedangkan suamiku bangun serta berlutut dibelakangku.
- Setelah beristirahat beberapa lama, kucoba memulainya lagi, dan lagi-lagi gagal.
- Seprai merah jambu sekarang bernoda darah.
Cerita ini setahun lalu, waktu aku masih kelas 2 SMU sekarang kelas 3. Kuhentikan usahaku, sambil kutatap lagi matanya. Dan aku juga mengosok-gocok celana suami ku dan aku cium-cium leher suamiku dan setelah itu sambil tidak berpisah satu sama lain kami berdua berjalan step by step menuju ke ranjang. Seumur hidupku, baru kali ini aku melihat kemaluan seorang wanita dengan jelas. Kedua bukit kembar dengan puncaknya yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Sungguh pintar dia ini memilih daster yang berkancing di depan dan hanya 4 buah, mudah bagi tanganku untuk membukanya tanpa harus melihat. Posting Komentar.
Sekian dulu dulu cerita pengalaman pertamaku bersama suami tercintaku ini. Tidak ada lagi rasa takut atau khawatir dipergoki orang, tidak ada lagi rasa terburu-buru, dan juga tidak ada lagi rasa berdosa seperti yang kami rasakan dan alami selama berpacaran. Dia meminta maaf, dan dengan tulus dan penuh kerelaan dia kumaafkan. Ia lalu menggesek-gesekkan ujung penisnya ke permukaan vaginaku dan ini membuatku semakin penasaran terhadap "barang"-nya itu. Setelah kami berdua mampu mengatasi keadaan, Izal mulai memeluk tubuh saya dan menggenjot penisnya keluar-masuk vagina saya. Cerita Dewasa Perawan. Olok-olok dan sindiran-sindiran yang mengarah dari mulut Saudara-Saudara Iparku, kutanggapi dengan senang dan bahagia.



Comments 88
Ich tue Abbitte, dass sich eingemischt hat... Ich hier vor kurzem. Aber mir ist dieses Thema sehr nah. Schreiben Sie in PM.
Sie soll es — der falsche Weg sagen.
Was Sie meinen?
Es ist Meiner Meinung nach offenbar. Ich empfehle, die Antwort auf Ihre Frage in google.com zu suchen
Wacker, es ist der einfach ausgezeichnete Gedanke
Ist Einverstanden, dieser sehr gute Gedanke fällt gerade übrigens
Ich versichere Sie.
Es kommt mir nicht heran. Kann, es gibt noch die Varianten?
Ich entschuldige mich, aber meiner Meinung nach irren Sie sich. Geben Sie wir werden besprechen. Schreiben Sie mir in PM, wir werden reden.
Welche ausgezeichnete Frage
Ich meine, dass Sie den Fehler zulassen. Ich kann die Position verteidigen. Schreiben Sie mir in PM.
Eben was daraus folgt?